Pulau lombok adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah barat laut pulau Bali, Indonesia. Pulau ini memiliki luas sekitar 4.725 km persegi dan berbatasan dengan Laut Flores di sebelah timur, Laut Bali di sebelah barat, dan Selat Lombok di sebelah utara. Pulau Lombok terkenal karena keindahan alamnya yang luar biasa, termasuk gunung berapi Rinjani, pantai-pantai yang indah, dan budaya yang unik. Pulau ini juga menawarkan berbagai macam aktivitas rekreasi, seperti berselancar, snorkeling, dan diving. Selain itu, ada banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi di Lombok, termasuk Taman Nasional Gunung Rinjani dan Desa Sade.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat, jumlah penduduk Pulau Lombok pada tahun 2020 adalah 4.072.919 jiwa. Penduduk asli pulau lombok berasal dari suku sasak.
Suku sasak adalah suku yang tinggal di pulau Lombok, Indonesia. Mereka adalah salah satu dari beberapa suku yang tinggal di pulau tersebut. Suku Sasak adalah suku asli yang telah lama tinggal di pulau Lombok. Mereka memiliki budaya dan tradisi yang kuat, dan mereka menjaga budaya mereka dengan sangat baik. Suku Sasak memiliki banyak ritual dan upacara tradisional, seperti upacara pernikahan, upacara kelahiran, dan upacara pemakaman. Suku Sasak juga memiliki banyak lagu dan tarian tradisional yang mereka gunakan untuk merayakan berbagai acara. Suku Sasak juga memiliki banyak makanan khas, seperti ayam taliwang, sate lilit, dan nasi kuning. sewa mobil lepas kunci lombok
Setelah perkembangan Islam, kepercayaan Suku Sasak sebagian berubah dari Hindu menjadi penganut Islam.
Berdasarkan sistem kepercayaan Suku Sasak pada masa-masa selanjutnya, kemudian dapat diklasifikasikan tiga kelompok utama; Boda, Wetu Telu, dan Islam (Wetu Lima).
Penganut Boda sebagai komunitas kecil yang berdiam di wilayah pegunungan utara dan di lembah-lembah pegunungan Lombok bagian selatan. Kelompok Boda ini konon adalah orang-orang Sasak yang dari segi kesukuan, budaya, dan bahasa menganut kepercayaan asli. Mereka menyingkir ke daerah pegunungan melepaskan diri dari islamisasi di Lombok.
Sedangkan Agama Wetu telu awalnya memiliki ciri sama dengan Hindu-Bali dan Kejawen. Di antara unsur-unsur umum, peran leluhur begitu menonjol. Hal itu didasarkan pada pandangan yang berakar pada kepercayaan tentang kehidupan senantiasa mengalir.
Pada perkembangannya Wetu telu justru lebih dekat dengan Islam. Konon, sekarang hampir semua desa suku Sasak sudah menganut Agama Islam lima waktu dan meninggalkan Wetu telu sepenuhnya. Sementara sinkretisme Islam-Wetu telu kini berkembang terbatas di beberapa bagian utara dan selatan Pulau Lombok. Meliputi Bayan, dataran tinggi Sembalun, Suranadi di Lombok Timur, Pujut di Lombok Tengah, dan Tanjung di Lombok Barat.